-
Recent Posts
Categories
- Bahtsul Masail Diniyah
- Berbagai Info
- Diktat Kuliah
- Fiqih Wanita
- Hukum Islam
- Journal Penelitian
- Khutbah-bulan Rajab
- Khutbah-bulan Ramadlon
- Khutbah-bulan Sya'ban
- Khutbah-Hari Raya
- KITAB GRATIS PARA ULAMA ASWAJA
- Kumpulan Doa
- Kumpulan Khutbah
- Kumpulan Kitab syeh M. Ramadlon Al Bouthi
- Makalah Agama Islam
- Makalah Agama Islam 2
- MANAQIBUL ULAMA
- Pendidikan anak
- Pengetahuan Umum
Archives
- May 2021
- March 2020
- May 2019
- March 2019
- December 2018
- May 2018
- January 2018
- October 2017
- June 2017
- March 2017
- December 2016
- November 2016
- October 2016
- July 2016
- May 2016
- April 2016
- March 2016
- February 2016
- January 2016
- December 2015
- November 2015
- October 2015
- September 2015
- July 2015
- April 2015
- March 2015
- February 2015
- January 2015
- December 2014
- November 2014
- October 2014
- September 2014
- August 2014
- July 2014
- June 2014
- May 2014
- April 2014
- March 2014
- February 2014
- January 2014
- December 2013
- November 2013
- October 2013
- September 2013
- August 2013
- July 2013
- June 2013
- May 2013
- April 2013
- March 2013
- February 2013
- January 2013
- December 2012
- November 2012
January 2025 M T W T F S S « May 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Belajar membuat website ?
UJUB (MEMBANGGAKAN DIRI), BERDAMPAK BURUK PADA PELAKUNYA
Keadaan seperti itu semakin lama akan semakin menambah akutnya penyakit, sampai merembet kepada sikap mencela dan mengecilkan perbuatan orang lain. Itulah yang dinamakan angkuh (ghuruur). Atau bisa jadi penyakitnya terus meningkat kepada sikap merasa lebih tinggi dari orang lain, sambil mencela pribadi-pribadi mereka. Itulah yang dinamakan sombong (takabbur). Baik ghuruur maupun takabbur mempunyai dampak yang membahayakan, dan akibatnya akan membinasakan.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَن
Dalam hadist qudsi Allah SWT berfirman :
إِنَّ اللّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ ﴿١٢٨
وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Tepat pula apa yang pernah disabdakan oleh Nabi SAW ketika beliau memberi nasihat kepada Ibnu Abbas ra lewat sabdanya :
Orang yang berlaku ‘ujub’ pada hakikatnya mengundang kemurkaan Allah. Maka barangsiapa yang dimurkai Allah, niscaya akan dimurkai pula oleh penghuni langit, hyang selanjutnya akan merembet kepada kemurkaan penduduk bumi. Kita akan menyaksikan orang yang ‘ujub’ itu ditinggalkan dan dibenci manusia. Mereka tidak mau melihat ataupun mendengarkan perkataannya. Sebagaimana diriwayatkan oelh Bukhari dan Muslim dalam salah satu hadist, Rasulullah SAW berkata:
Sikap ‘ujub’ juga mengakibatkan hukuman dan pembalasan Allah, cepat atau lambat. Selama hidup di dunia mungkin ia akan ditimpa azab yang pedih sebagaimana azab yang telah menimpa umat-umat sebelumnya, atau paling tidak, ia akan menderita kegelisahan, dilanda perpecahan, dan keresahan jiwa, sebagaimana dialami umat masa kini. Rasulullah Shallahu alaihi was sallam bersabda:
Sikap ‘ujub’ juga tidak akan mampu menghasilkan manfaat apapun kecuali setelah melalui beban yang banyak dan memakan waktu yang lama. Hal seperti itu berlaku pula dalam konteks mengarungi amaliyah dakwah. Banyak terjadi, suatu gerakan dakwah yang akhirnya kandas atau tidak mampu membuahkan hasil yang baik kendati telah banyak mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran gara-gara para pelakunya banyak yang bersikap ‘ujub’ tatkala menghadapi ujian dan kesulitan. Hal ini dapat kita pahami, karena pada umumnya, orang yang bersikap ‘ujub’ akan tumpul ketajaman bashirah-nya (mata-hatinya).
This entry was posted in Makalah Agama Islam. Bookmark the permalink.